YANA HAWI ARIFIN, PENCETUS KERIPIK PEDAS BALAREA (1-BERSAMBUNG)- Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima
Bandung sejak dulu dikenal sebagai gudangnya kuliner, makanan apa saja yang diciptakan dari kota ini pasti akan booming.
Ya,
alasan itulah membuat Yana Hawi Arifin akhirnya membuat keripik pedas
yang dua tahun lalu tengah booming-boomingnya. Berawal dari keinginan
usaha para keponakannya, Yana pun akhirnya membuat keripik dengan label
“Karuhun”. Mei 2011,lahirlah Keripik Karuhun dan langsung dijajakan
kepada pengunjung di Car Free DayDago.
“Saat penjualan pertama
cumanlaku 36 bungkus,tapi tidak patah semangat.Alhamdulilah minggu kedua
ternyata meningkat menjadi 100 bungkus. Dari sana akhirnya saya yakin
bahwa usaha ini akan terus meningkat,”ucap Yana ditemui Seputar
Indonesia (SINDO) di kantor pusatnya,Kompleks Surapati Core,akhir pekan
lalu. Keunggulan keripik pedas miliknya berada pada aroma jeruk yang
sangat terasa dan membuat segar ketika memakannya,selain kualitas
keripiknya yang renyah dengan karakter bumbu yang unik.
“Saya
sengaja ingin ciptakan keripik yang lebih unggul dari keripik lainnya.
Berbagai percobaan pun terus dilakukan hingga akhirnya menemukan
komposisi yang pas,”ujarYana. Rupanya pasar pun menerima dengan baik
produknya.Terbukti dari 13 keponakannya yang akhirnya terjun pada bisnis
ini mengeruk keuntungan yang cukup lumayan. “Alhamdulillah mereka kini
memiliki penghasilan sendiri masing-masing,bahkan sudah punya kendaraan
sendiri-sendiri,” ujarnya.
Yana mengatakan, sampai saat ini
penjualan keripik karuhun cukup stabil, di mana masih mampu menjual
dalam kisaran 200.000 sampai dengan 300.000 bungkus per bulan. Seiring
perkembangan, Yana pun mulai memikirkan pengembangan bisnis selanjutnya.
Dirinya kemudian melakukan penelitian dan akhirnya menciptakan sebuah
produk serupa,namun dengan kemasan mini. “Kami ciptakan Balarea karena
ingin menyentuh kalangan menengah dan pelajar,karena produk sebelumnya
Karuhun masuk premium class,”ucapnya.
Yana menuturkan,tanpa
mengurangi kualitas dan standar mutu,akhirnya Balarea pun lahir pada
awal Febuari 2013 lalu.“Rupanya produk belum di-launching,tapi animonya
sangat luar biasa.Baru tiga minggu saja sudah keluar gudang sebanyak
700.000 bungkus,” kata Yana. Penyebarannya pun dalam waktu singkat sudah
hampir sebagian wilayah Indonesia disentuhnya.
“Sebagian besar
wilayah Pulau Jawa sudah terisi,bahkan Pontianak Tanjung Pinang dan
Batam sudah terkirim.Kalimantan pun sebagian sudah masuk dan tinggal
siap kirim ke beberapa kota seperti Samarinda,Banjarmasin,
Palangkaraya,Jambi,Bangka Belitung,dan beberapa kota lainnya,”ungkap
Yana. Perkembangan yang meningkat secara drastis ini di luar prediksi
Yana dan management.“Awalnya,kami prediksikan masa penjajakan produk itu
tiga bulan ke depan.Tapi melihat animonya luar biasa,hanya dalam waktu
tiga minggu saja sudah jauh melebihi target yang direncanakan,”ucap
Yana.
Berkembang pesatnya pemasaran tidak lepas dari beberapa
langkah yang dikembangkanmanagement. “Pemasarannya selain melalui media
online,kami pun kembali pada pemasaran tradisional dengan cara masuk ke
distributordistributor makanan ringan dan langsung dijajakan ke
anak-anak sekolah serta mahasiswa,”ucap Yana, membocorkan rahasia
kesuksesannya. Walaupun belum semua pasar tradisional dimasuki, hal ini
karena keterbatasan kapasitas produksi dan armada,di mana hal ini
menjadi konsentrasi manajemen untuk mengatasinya. Selain di dalam
negeri,kini Balarea pun sudah mulai mencoba ke beberapa negara Asia.
“Beberapa
waktu lalu ada pengusaha asal Malaysia datang ke Bandung dan membeli
keripik kami. Rupanya mereka tertarik dan ingin menjual di negaranya,
tapi itu sedang proses sampai saat ini,”ujarnya.Selain
Malaysia,Singapura sudah siap menampung produk Balarea yang bakal
dipasarkan di 50 minimarket. “Dari Singapura,Mr Alan sudah sanggup dan
harganya cocok untuk eceran 1 dolar Singapura untuk dijual di 50 outlet
minimarket jaringannya,”tutur Yana. Namun khusus pengiriman untuk ke
Singapura,menurut Yana, ada permintaan agar tingkat kepedasannya
dikurangi.
“Warga di sana tidak kuat pedas.Untuk itu,mereka
meminta kadar kepedasannya dikurangi. Semoga dalam waktu dekat ini akan
dikirim ke Singapura sebanyak 2.400 dus (1 kontainer 40 feet atau setara
dengan 72.000 bungkus),” ujar Yana. Saat ini peluang pengembangan
keripik Balarea ini masih sagat luas. Karena itu,Yana mengajak bagi
siapa saja yang ingin mengembangkanbisnis ini bersama-sama.
YUGI PRASETYO
Kota Bandung
Recent Keyword: koran sindo, sindo, kisah sukses, jual kripik pedas balarea,keripik balarea,
singkong, keripik setan, pedas, cabai, reseller, murah, olahan singkong,
balarea solo, balarea jawa tengah, open reseller balarea, agen, distributor, balarea, balalovers