Wednesday 27 February 2013

Kisah Sukses Pencetus Balarea dimuat di koran Sindo

YANA HAWI ARIFIN, PENCETUS KERIPIK PEDAS BALAREA (1-BERSAMBUNG)- Harga Kaki Lima Rasa Bintang Lima

Bandung sejak dulu dikenal sebagai gudangnya kuliner, makanan apa saja yang diciptakan dari kota ini pasti akan booming.

Ya, alasan itulah membuat Yana Hawi Arifin akhirnya membuat keripik pedas yang dua tahun lalu tengah booming-boomingnya. Berawal dari keinginan usaha para keponakannya, Yana pun akhirnya membuat keripik dengan label “Karuhun”. Mei 2011,lahirlah Keripik Karuhun dan langsung dijajakan kepada pengunjung di Car Free DayDago.

“Saat penjualan pertama cumanlaku 36 bungkus,tapi tidak patah semangat.Alhamdulilah minggu kedua ternyata meningkat menjadi 100 bungkus. Dari sana akhirnya saya yakin bahwa usaha ini akan terus meningkat,”ucap Yana ditemui Seputar Indonesia (SINDO) di kantor pusatnya,Kompleks Surapati Core,akhir pekan lalu. Keunggulan keripik pedas miliknya berada pada aroma jeruk yang sangat terasa dan membuat segar ketika memakannya,selain kualitas keripiknya yang renyah dengan karakter bumbu yang unik.

“Saya sengaja ingin ciptakan keripik yang lebih unggul dari keripik lainnya. Berbagai percobaan pun terus dilakukan hingga akhirnya menemukan komposisi yang pas,”ujarYana. Rupanya pasar pun menerima dengan baik produknya.Terbukti dari 13 keponakannya yang akhirnya terjun pada bisnis ini mengeruk keuntungan yang cukup lumayan. “Alhamdulillah mereka kini memiliki penghasilan sendiri masing-masing,bahkan sudah punya kendaraan sendiri-sendiri,” ujarnya.

Yana mengatakan, sampai saat ini penjualan keripik karuhun cukup stabil, di mana masih mampu menjual dalam kisaran 200.000 sampai dengan 300.000 bungkus per bulan. Seiring perkembangan, Yana pun mulai memikirkan pengembangan bisnis selanjutnya. Dirinya kemudian melakukan penelitian dan akhirnya menciptakan sebuah produk serupa,namun dengan kemasan mini. “Kami ciptakan Balarea karena ingin menyentuh kalangan menengah dan pelajar,karena produk sebelumnya Karuhun masuk premium class,”ucapnya.

Yana menuturkan,tanpa mengurangi kualitas dan standar mutu,akhirnya Balarea pun lahir pada awal Febuari 2013 lalu.“Rupanya produk belum di-launching,tapi animonya sangat luar biasa.Baru tiga minggu saja sudah keluar gudang sebanyak 700.000 bungkus,” kata Yana. Penyebarannya pun dalam waktu singkat sudah hampir sebagian wilayah Indonesia disentuhnya.

“Sebagian besar wilayah Pulau Jawa sudah terisi,bahkan Pontianak Tanjung Pinang dan Batam sudah terkirim.Kalimantan pun sebagian sudah masuk dan tinggal siap kirim ke beberapa kota seperti Samarinda,Banjarmasin, Palangkaraya,Jambi,Bangka Belitung,dan beberapa kota lainnya,”ungkap Yana. Perkembangan yang meningkat secara drastis ini di luar prediksi Yana dan management.“Awalnya,kami prediksikan masa penjajakan produk itu tiga bulan ke depan.Tapi melihat animonya luar biasa,hanya dalam waktu tiga minggu saja sudah jauh melebihi target yang direncanakan,”ucap Yana.

Berkembang pesatnya pemasaran tidak lepas dari beberapa langkah yang dikembangkanmanagement. “Pemasarannya selain melalui media online,kami pun kembali pada pemasaran tradisional dengan cara masuk ke distributordistributor makanan ringan dan langsung dijajakan ke anak-anak sekolah serta mahasiswa,”ucap Yana, membocorkan rahasia kesuksesannya. Walaupun belum semua pasar tradisional dimasuki, hal ini karena keterbatasan kapasitas produksi dan armada,di mana hal ini menjadi konsentrasi manajemen untuk mengatasinya. Selain di dalam negeri,kini Balarea pun sudah mulai mencoba ke beberapa negara Asia.

“Beberapa waktu lalu ada pengusaha asal Malaysia datang ke Bandung dan membeli keripik kami. Rupanya mereka tertarik dan ingin menjual di negaranya, tapi itu sedang proses sampai saat ini,”ujarnya.Selain Malaysia,Singapura sudah siap menampung produk Balarea yang bakal dipasarkan di 50 minimarket. “Dari Singapura,Mr Alan sudah sanggup dan harganya cocok untuk eceran 1 dolar Singapura untuk dijual di 50 outlet minimarket jaringannya,”tutur Yana. Namun khusus pengiriman untuk ke Singapura,menurut Yana, ada permintaan agar tingkat kepedasannya dikurangi.

“Warga di sana tidak kuat pedas.Untuk itu,mereka meminta kadar kepedasannya dikurangi. Semoga dalam waktu dekat ini akan dikirim ke Singapura sebanyak 2.400 dus (1 kontainer 40 feet atau setara dengan 72.000 bungkus),” ujar Yana. Saat ini peluang pengembangan keripik Balarea ini masih sagat luas. Karena itu,Yana mengajak bagi siapa saja yang ingin mengembangkanbisnis ini bersama-sama.

YUGI PRASETYO
Kota Bandung

Recent Keyword: koran sindo, sindo, kisah sukses, jual kripik pedas balarea,keripik balarea, singkong, keripik setan, pedas, cabai, reseller, murah, olahan singkong, balarea solo, balarea jawa tengah, open reseller balarea, agen, distributor, balarea, balalovers

No comments:

Post a Comment